4 Juta Lansia Indonesia kena Alzheimer pada 2050, Ada Solusinya?
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Alzheimer’s Disease International (ADI), Marc Wortmann, mengungkapkan bahwa pada tahun 2050 terdapat 131,5 juta orang dengan demensia alzheimer di seluruh dunia dan 71 juta orang di Asia Pasifik, dengan 4 juta di antaranya berada di Indonesia.
Sementara, tahun ini terdapat sekitar 1,2 juta orang Indonesia berusia di atas 65 tahun mengalami demensia.
Executive Director Alzheimer’s Indonesia (ALZI), DY Suharya mengungkapkan jumlah ini akan terus bertambah.
"Diperkirakan terus meningkat menjadi 2,2 juta orang pada tahun 2030 dan 4 juta orang pada tahun 2050," papar DY Suharya di Jakarta.
Namun, jumlah tersebut diiringi dengan peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai penyakit alzheimer.
Meski demikian, Indonesia berhasil menyusun Rencana Aksi Nasional Demensia dan siap diterapkan di berbagai kota di Indonesia.
"Indonesia telah menjadi role model bagi negara-negara lainnya dalam sosialisasi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap Demensia. Sejak berdiri di bulan Agustus tahun 2013, saat ini sudah lebih dari 30 ribu orang yang terpapar secara langsung informasi mengenai Alzheimer, dan lebih dari 100 juta orang yang mendapatkan informasinya melalui media," kata Wortmann.
Seperti diketahui, alzheimer merupakan gangguan neurodegeneratif progresif yang ditandai dengan hilangnya sel saraf secara progresif, terutama di daerah hipokampus dan kortex basal otak depan.
Keadaan ini menyebabkan penurunan kemampuan menyimpan memori jangka pendek, penamaan dan kemampuan berbahasa, kemampuan visuospasial serta fungsi eksekutif.
Sementara, tahun ini terdapat sekitar 1,2 juta orang Indonesia berusia di atas 65 tahun mengalami demensia.
Executive Director Alzheimer’s Indonesia (ALZI), DY Suharya mengungkapkan jumlah ini akan terus bertambah.
"Diperkirakan terus meningkat menjadi 2,2 juta orang pada tahun 2030 dan 4 juta orang pada tahun 2050," papar DY Suharya di Jakarta.
Namun, jumlah tersebut diiringi dengan peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai penyakit alzheimer.
Meski demikian, Indonesia berhasil menyusun Rencana Aksi Nasional Demensia dan siap diterapkan di berbagai kota di Indonesia.
"Indonesia telah menjadi role model bagi negara-negara lainnya dalam sosialisasi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap Demensia. Sejak berdiri di bulan Agustus tahun 2013, saat ini sudah lebih dari 30 ribu orang yang terpapar secara langsung informasi mengenai Alzheimer, dan lebih dari 100 juta orang yang mendapatkan informasinya melalui media," kata Wortmann.
Seperti diketahui, alzheimer merupakan gangguan neurodegeneratif progresif yang ditandai dengan hilangnya sel saraf secara progresif, terutama di daerah hipokampus dan kortex basal otak depan.
Keadaan ini menyebabkan penurunan kemampuan menyimpan memori jangka pendek, penamaan dan kemampuan berbahasa, kemampuan visuospasial serta fungsi eksekutif.
(sbn)